Entri Populer

Kamis, 08 Oktober 2009

KOPI LUWAK TAKENGON: Apa Itu Kopi Luwak?


KOPI LUWAK TAKENGON: Apa Itu Kopi Luwak?

Bagaimana Kami Meyakinkan Anda tentang "KEASLIAN" Kopi Luwak yang Kami Tawarkan?


Banyak orang beranggapan bahwa Kopi Luwak yang namanya tersohor itu adalah cerita-cerita legenda belaka yang diembuskan oleh para penikmat kopi. Lalu karena harganya yang mahal, maka ada orang-orang tertentu berusaha menciptakan merk Kopi Luwak untuk meraup keuntungan sebanyak-banyaknya, sehingga orang beranggapan bahwa sebenarnya tidak ada lagi Kopi Luwak yang asli. Tapi benarkah demikian?

Nah, untuk itu kami ingin memberitahu Anda bahwa Kopi Luwak yang Asli itu masih ada. Di sini kami mau menyakinkan Anda bahwa kami memiliki Kopi Luwak Asli. Bagaimana Anda bisa yakin dengan perkataan kami?

1. Kami mendapatkan Kopi Luwak dari hasil fermentasi binatang Luwak liar di sekitar perkebunan Kopi yang kami kelola.

2. Apabila para petani Kopi menjual Kopi (menurut pengakuan mereka) adalah Kopi Luwak, maka kami menyeleksinya dengan cara:
a. Bila masih basah maka kami menggunakan indra penglihatan dan penciuman untuk memastikan keasliannya.
b Bila sudah kering maka kami menggunakan indra peraba untuk memastikan keasliannya. Biasanya kami basahi sedikit pada gabah Kopi yang sudah kering itu, kemudian kami remas-remas dengan jari, bila masih terdapat lendir yang agak sulit terpisah dari gabah Kopi tersebut maka bisa dipastikan itu asli Kopi Luwak.

Apa Itu Kopi Luwak?


Kopi Luwak adalah jenis kopi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang bernama luwak. Kemasyhuran kopi ini telah terkenal sampai luar negeri. Bahkan di Amerika Serikat, terdapat kafe atau kedai yang menjual kopi luwak (Civet Coffee) dengan harga yang cukup mahal. Kopi yang dikais dari kotoran luwak ini bisa mencapai harga AS$100 per 450 gram. Hanya saja kebenaran kopi yang dijual adalah benar-benar kopi luwak masih dipertentangkan.

Kemasyhuran kopi ini diyakini karena mitos pada masa lalu, ketika perkebunan kopi dibuka besar-besaran pada masa pemerintahan Hindia Belanda sampai dekade 1950-an, di mana saat itu masih banyak terdapat binatang luwak sejenis musang.


Binatang luwak senang sekali mencari buah buahan yang cukup baik termasuk buah kopi sebagai makanannya. Biji kopi dari buah kopi yang terbaik yang sangat digemari luwak, setelah dimakan dibuang beserta kotorannya, yang sebelumnya difermentasikan dalam perut luwak. Biji kopi seperti ini, pada masa lalu sering diburu para petani kopi, karena diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan difermentasikan secara alami. Dan menurut keyakinan, rasa kopi luwak ini memang benar benar berbeda dan spesial dikalangan para penggemar dan penikmat kopi.

Namun binatang Luwak saat ini sekarang sukar untuk ditemukan. Dagingnya yang dipercaya dapat mengobati penyakit Asma membuat hewan ini terus diburu. Disayangkan kenikmatan kopi yang berasal dari memungut biji-biji kopi dari kotoran Luwak hanya tinggal mitos.

"Kopi Luwak" sekarang telah menjadi merek dagang dari sebuah perusahaan kopi. Umumnya, kopi dengan merek ini dapat ditemui di pertokoan atau kafe atau kedai seperti di Mall Atrium di daerah Senen , atau Mall Ciputra, Grogol, Jakarta yang terdapat Cafe "Kopi Luwak". Namun belum tentu racikan kopi yang dijual disana benar-benar berasal dari Luwak atau tepatnya "kotoran" Luwak.

Sumber: Wikipedia Indonesia

Senin, 05 Oktober 2009

Bila ke Aceh, jangan Lupa Singgah di Takengon


Takengon, adalah salah satu kota kecil di bumi Serambi Mekah Nanggroe Aceh Darussalam. Takengon juga ibu kota Kabupaten Aceh Tengah yang terletak di ketinggian 1000 s/d 1600 meter di atas permukaan Laut. Jadi, jangan heran kalau kota ini adalah kota dingin. Selain itu, kota ini bernuansa pegunungan dan menawarkan banyak panorama cantik dan eksotis, salah satunya adalah keindahan dari Danau Laut Tawar yang berada persis di pinggir kota Takengon. Begitu Anda memasuki kota Takengon, Anda langsung disuguhkan dengan pemandangan indah danau Laut Tawar ini. Setibanya Anda di sini, Anda tidak akan sulit menemukan penginapan-penginapan yang bertarif murah sampai yang bertarif mahal. Tarif penginapan yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp. 50.000/hari s/d Rp. 575.000/hari. Kemudian, Anda pun tidak sulit menemukan rumah-rumah makan yang menyajikan khas makanan Gayo, hmmm akan lebih terasa nikmat jika Anda makan sambil menikmati suguhan secangkir Kopi Gayo.. tentunya secangkir Kopi Gayo melengkapi keceriaan Anda berwisata ke Takengon.

Untuk mencapai kota ini, Anda bisa menempuh perjalanan dari Banda Aceh selama 8 jam menggunakan kendaraan L-300 dengan harga yang cukup murah, Rp. 80.000/orang. Selain itu, Anda pun bisa menempuh perjalanan dari Medan menggunakan Bus Malam dengan tarif Rp. 100.000 sampai Rp. 140.000/orang. Bagaimana? Anda tertarik?

KOPI LUWAK TAKENGON - GAYO

Kami memperkenalkan Kopi Luwak jenis Arabica dari Takengon dataran Tinggi Tanah Gayo, Aceh Tengah. Kopi Luwak Takengon agak sedikit berbeda dengan jenis-jenis Kopi Luwak lainnya yang beredar di pasaran khususnya Kopi Luwak dari Jawa. Bila di Jawa para pelaku bisnis Kopi Luwak men-ternak-kan binatang Luwaknya maka berbeda di Takengon para pelaku bisnis kopi ini membiarkan binatang Luwaknya berkeliaran di hutan untuk mencari dan memilih makan yang disukainya. Tentu, kopi yang dihasilkan dari Luwak liar ini akan berbeda aroma dan cita rasanya. Yah, bisa dibilang lebih harum aromanya dan cita rasa yang dihasilkannya pun lebih tinggi. Kalau tidak percaya silakan dicoba, kami menyediakan Bubuk Kopi Luwak yang 100% dihasilkan dari binatang Luwak liar. Bila berminat contact kami di nomor 081237900833 atau 08566001185, bisa juga contact kami via email "slyteh@yahoo.co.id".